Setiap hari yang kita jamah bersama adalah sebuah kisah. Kisah dari perjalanan yang membumi dan mengudara. Dulu mengudara melalui radio, kini mengudara melalui vimeo. Terkadang, mengudara bersembunyi dibalik mimpi yang tak terpikirkan sama sekali. Diam - diam dia menggengam calon - calon takdir, atau setidaknya membisikan kata - kata yang tak sempat tersampaikan. Bait per bait, nada per nada, dan susunan not balok yang belum selesai terkadang berjalan tanpa pengarangnya. Dalam mimpi, hampir tidak ada suasana yang terpatri, kalau malam ya malam saja, kalau siang, ah sepertinya hampir tidak ada siang, adanya mendung dan sejuk.
8 kali bangku sekolah telah dilewati, tak ada sekalipun tanpa hari yang tidak saling menyakiti. Menyakiti versi kami, versi yang sangat presisi. Goresan tawa menjadi senandung untuk memahami satu dengan yang lain. Kumpulan kisah ini menjadi lembar yang membuat cermin besar diatas tiang - tiang kehidupan. Ketika semua mulai berjalan pada porosnya masing - masing, saat itu pula proses hilang akan datang tiba - tiba. Sebagai kumpulan lelaki yang selalu berpijar, itu bukan prioritas utama yang selalu di agung - agungkan, bukan seperti wanita yang selalu menghabiskan waktu untuk dipikirkan setiap hari.
Setiap hari melalui jalan yang sama, lurus tanpa ring road dan cabang jalan yang membingungkan. Menuju haru dan berjabat tangan untuk bersenang - senang. Hari nanti, akan menjadi rindu untuk di tertawakan bersama, sekaligus menangis kesepian di hari tua. Hanya saja dan baru saja kesepian itu datang lebih awal, tanpa berpamitan, tanpa jabat tangan, dan hanya doa dari ratapan kasur Panti Rapih untuk menemani kesepian. Apakah kamu benar - benar sendiri dibawah tanah basah itu? tidak ada jawab yang terlalu berani, hanya saja terakhir kali adalah mimpi. Datang dengan bisikan yang mendung dan berbicara "engkau tahu dengan pasti aku akan kemana". Dan memang senyummu yang tak pernah lekang dari tua mu, kawan. Semoga Qila mu menjadi kisah terhebatmu dan menemani kesepianmu sebagai roh yang suci. Semoga Wulan mu menjadi teladan dan bukti keberanianmu akan cinta, akan kamu tidak bisa diremehkan oleh siapapun dan menjadi wanita yang selalu membesarkan harapanmu. Sampai Jumpa kawanku pada roda putar yang lain, semoga kamu berlomba untuk menjadi tercepat mencapai titik suci disana.
Sampai jumpa di masa depan, Qila. Semoga harapan ayahmu menjadi candu untuk berprosesmu. Dan ketika kamu membaca surat ini suatu saat nanti, kamu akan semakin bertanya padaku tentang bagaimana ayahmu bertemu dengan ibumu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan di Respect