Minggu, 09 Juni 2013

Bulan Ini Milikmu Sepenuhnya

Selamat bertambah umur, bulan ini milik mu sepenuhnya
Sudah terlalu lama kita bertiga tidak bergandengan tangan seperti ini. Saat aku memakai toga pun, orang yang berdiri di paling kanan terlambat karena tidak lekas bangun dari tidur siangnya. Dia begitu sibuk akhir - akhir ini, hingga waktu ku yang begitu berkenang sempat ia relakan sekalipun itu tidak sengaja. Kamu tahu bukan saat hari yang ku pikir dapat aku kenang aku kehilangan permata yang begitu manis. Semanis senyumnya yang terkadang masih ku ingat hingga saat ini walaupun aku sudah menyerahkan segalanya pada sang Maha Cinta. Kehilangan permata yang sudah memberikanku tangga tertinggi dan lubang terdalam bukanlah hal yang mudah. Kamu bisa membayangkan tanganku yang poleng karena kebiasaanku menggunakan permata itu. Biarkan sajalah sekarang terlihat poleng karena itu pasti berbekas. Dan kamu yang paling tahu tentang perasaanku bahwa aku bukan pria yang suka menendang permata ku yang hilang maupun melodi ku yang tak akan pernah aku gapai lagi karena melodi itu terlalu berkonsekuensi dan bukan hak aku untuk menatapnya lagi. Menatap dalam jarak yang jauh dengan pemaknaan yang dalam ataupun tak peduli di depannya karena aku tidak ingin membuatnya fals nada di depan banyak orang.

Kamu juga mengerti bahwa hidupku saat ini tidak lagi akan jatuh karena bagaimanapun aku masih merasa kesepian setelah aku tidak punya permata lagi. Apalagi kamu akan segera berpegangan erat dan bermimpi di tempat yang sama dengan orang yang selama ini telah memperjuangkanmu. Aku pasti akan tambah sendiri dimakan oleh keresahan isi hati bukan? aku juga tahu bahwa kamu resah ketika meliahtku berdiri di depan beranda dan tak lekas menyalakan rokok ku. Namun kamu tak perlu resah, karena bulan ini milikmu sepenuhnya. Sepenuhnya dengan segala berat badanmu yang mulai bertambah dan berat rasamu yang mulai berkurang. Berkuranglah juga untuk terlalu bersabar, karena terlalu bersabar mungkin membuatmu tenar. Maksudku ini adalah untuk tidak terlalu sabar, tapi bersabarlah! Perhatikanlah pilihan kata yang ku pakai, bersabarlah!! Itu himbauan keras agar kamu bisa lebih bersabar karena bulan ini milikmu sepenuhnya.

Kamu tak perlu memikirkan orang - orang yang hadir didepanmu dengan pura - pura dan mengendap dibelakangmu seperti anjing yang mengendus karena adanya tulang rawan. Kamu hanya perlu biarkan anjing itu mengendus - endus karena itu yang mereka butuhkan untuk tetap hidup. Teruskanlah saja untuk membuang keringatmu pada lahan kosong yang telah kamu petakan bersama Bunga dan Aga. Buatlah itu menjadi menawan dan setampan langit dan air yang mengalir deras di sekitarnya. Buatlah itu menjadi menawan seperti fajar dan senja yang siap menghampiri lahanmu yang masih kosong itu, meskipun kamu masih kurang tepat dalam membuat jembatan nya.

Aku perlu mengatakan satu hal ini dari foto tadi.  Kita bertiga sudah terlalu lama tidak saling menggenggam tangan seperti itu. Kita bertiga sudah terlalu lama hidup pada kursi kantor dan skat lantai yang berbeda. Mungkin dalam kenyataannya hanya ada aku dan kamu dalam ceritaku. Aku cuma ingin mengatakan, genggamlah tangan dia lagi. Dia sudah terlalu jauh dari jangkauan kita. terlalu jauh bukan berarti tidak bisa dikerjar bukan? Aku siap mengejarnya, aku rindu ketika kita bertiga saling bergandeng tangan.

Bulan ini milikmu sepenuhnya. Aku akan ditinggalkan oleh usia mudamu. Aku akan ditinggalkan oleh kodratmu. Aku akan di tinggalkan oleh waktumu. Tapi aku yakin, aku tak akan pernah ditinggal oleh pelukan hangatmu dan kapanpun kamu datang kepadaku. Aku ada di rumah, dikamar sebelah yang sempit dan penuh dengan kelelawar. Tinggal ketok pintu saja maka akan ku buka kan kamarku dengan aroma tembakau pabrik bercampur stela matic yang menyengat. Bulan ini akan sepenuhnya bercahaya pada auramu, membuatmu lebih bersinar dari hari - hari biasanya. Bulan ini akan menjadi lampu sorot berbalutkan lorong vintage di panggungmu. Bulan ini milikmu sepenuhnya.

Maaf aku tak bisa datang ke pestamu di Jogja nanti. Teman - temanmu sudah sangat luar biasa mempersiapkan segala hal agar kamu tetap bahagia pada bulan yang akan memakanmu ini. Teman - temanmu pun luar biasa karena tetap berada pada frekuensi yang sama denganmu meskipun di belakangmu ada anjing yang sedang mengendus ngendus karena tulangmu semakin lapuk dimakan usia. Maaf kan aku yang sedang berlatih menjalankan tanggung jawab ini. Menempuh jarak 50 KM setiap harinya dan baru hadir di lantai atas saat petang, lalu kembali berinteraksi dengan layar 14 inch ini.  Aku benar - benar tak bisa hadir pada pestamu nanti. Semoga saat kamu membaca pesanku ini, kamu paham apa yang aku maksud. Kamu tak perlu mengatakan apapun padaku nanti setelah membaca pesanku ini. Yang perlu kamu lakukan adalah berbahagialah, karena bulan ini milikmu sepenuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan di Respect