kencangkanlah ikat pinggang mu dan teriakan : AKU ADALAH BINTANG!! |
Setelah seharian penuh diisi untuk latihan permisi pada alam dan lingkungannya, kini semua tinggal senyum ceria. Bunda Nety dan kak Bunga telah mempersiapkan logam empat sisi yang dilengkapi dengan kain parasut agar senyum ceria Bintang bisa lebih benderang meskipun matahari sedang tampak tegang. Itu bukan alasan laten jika menyerah untuk membentangkan 4 sisi merah. Alasan utamanya adalah untuk membangunkan asa dan meyakinkan bahwa sebuah tenda bisa didirikan dengan tegak jika bersama membangun senyum dan menggandeng tangan. Lalu kak Gian --salah satu fasilitator-- memimpin Bintang dan kawan - kawan untuk membentuk sebuah lingkaran. Tidak hanya membentuk lingkaran saja, mereka lalu bernyanyi bersama sambil menepuk tangan dan bertatapan.
"siapa yang pernah kemah di sekolah?" tanya kak Gian dengan ceria
"akuuuuuuuu" Bintang dan kawan - kawannya menjawab.
"hayoooo,siapa yang tahu caranya mendirikan tenda?" tanya kak Gian sembari melihat satu per satu tatapan kawanan Bintang di atas rumput yang bergoyang karena derasnya arus serayu.
Hampir semua terdiam dan hanya saling bertatapan. Aku sempat berfikir disini, apakah ini arti penting dari pramuka di sekolah dasar?untuk mengetahui cara tali temali dan mendirikan tenda?selama ini sempat memandang sebelah mata tentang pramuka --walaupun saat aku SMP pernah menjadi Dewan Penggalang--. Namun esensinya bukan disitu, esensinya berada didalam benak keberanian. Sebenarnya kak Gian tidak menanyakan siapa yang pintar menderikan tenda, tapi hanya ingin mengetahui siapa yang berani menerima tantangan.
Kak Gian perlahan membuka parasut orange nya yang sudah terteta dengan rapi, lalu dia tegaskan sekali lagi siapa yang pernah ikut kemah, dan ternyata lagi - lagi dengan sok tahu nya Bintang, dia menapakan kaki dua langkah ke depan. Tanpa banyak tanya dia mengambil parasut yang sudah di persiapkan oleh kak Gian dan berceloteh " Mari kita bersenang - senang!!!". Dari situlah kak Gian kembali memimpin kawanan Bintang untuk menyebar ke segala sudut dan bernyanyi bersama. Lalu bunda Nety membagikan usuk untuk menusuk pori - pori tanah dan bernegosiasi dengan rumput untuk menjadi sahabat keberanian Bintang. Rumput menerima maksud ikhlas dari bunda Nety dan membukakan pori - pori kulitnya untuk ditancap dengan usuk.
Dahan daun yang melampai perlahan bertungkup pada terik yang menarik, kawanan Bintang perlahan telah selesai mendirikan tendanya. Rambut jambulnya tidak lagi tegak karena tertutup jaket yang dikenakan hingga kepalanya dan keringat yang menetes di area mukanya. Kak Gian masih gigih untuk memandu bernyanyi dan membuat lingkaran lagi sambil berpegangan tangan. Aku sempat berfikir keras, sebenarnya mengapa mereka seperti itu?mengapa bunda Wulan dan Bunda Nety menyuruhku untuk menyiapkan tenda siang ini. Oh, ternyata hanya untuk menguji keberanian mereka. Ya, cukup dari keberanian untuk membangun keselarasan dalam ceria.
Ternyata benar, setelah kawanan Bintang berhasil mendirikan tenda, bunda Nety sudah menyiapkan sarang buruh yang berwarna warni di saung yang menawan. Kawanan Bintang juga diberikan masakan coklat khas dari bunda Nety yang sudah mendunia rasanya. Oh betapa bahagianya mereka, cukupkan pada keberanian maka keberuntungan akan datang. Mungkin seperti itu yang aku lihat pagi ini, mungkin. Ah, Semoga, aamiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan di Respect