Kamis, 23 Mei 2013

Just a Plan

Cover Majalah. Edit by: @bungamalikha

Tahun 2010 lalu sepertinya menjadi semacam moment penuh keinginan. Entah karena apa, kalau pikirku berbenak sepertinya efek dari kelas penulisan naskah iklan. Aku merasa otak kanan ku semacam seperti diperkosa oleh sumber daya keharusan. Awal memulainya memang agak canggung, apalagi setelah mendengar beberapa jejak pendapat kakak angkatan tentang tantangan yang di harusankan saat menghadapi  kelas penulisan naskah iklan. Tapi saat aku sudah mulai menghadapi kelas itu dan mengakhirinya dengan penuh kegembiraan, ada efek yang dibawa setelah itu. Ya, mbak ku tiba - tiba mengajak untuk membuat semacam majalah yang bisa memuat tentang kegiatan anak muda yang ada di Banjarnegara. Lalu tercetuslah sebuah ide dari Bunga --sahabat dekat mbak ku yang mana merupakan adik kelas ku di SMA-- untuk membuat tabloid dengan nama BARRENZ, artinya Banjarnegara Trendz. Aku sempat berbenak bahwa, oh sungguh moment yang tepat, saat otak ku baru saja digunakan siang malam maka mendapat ajakan seperti ini sepertinya menarik juga. Lalu di mulailah PERENCANAAN tentang pembuatan majalah tersebut.

Dulu menggunakan nama ini sepertinya menjadi sesuatu yang menarik, namun jika di pikir - pikir saat ini sepertinya namanya agak terlalu gimana gitu. hehehehe.....  Tapi sudah lah, tak usah dirisaukan, aku akan memulainya dari membahas konten yang akan di angkat.

1. Konten Herbal

Konten Tanaman Herbal
Konten Tanaman Herbal


Asal mula dari konten herbal ini berawal dari tour keluarga ku ke Dieng. Disana aku menemukan banyak sekali jenis - jenis tumbuhan. Lucunya tumbuhan itu bentuknya aneh - aneh dan anehnya lagi hanya ditemukan di tempat itu--tidak ada di daerah lain--. Sebut saja Carica dan Purwaceng, menyebut dua nama tanaman ini memang tidak akan pernah lepas dari legenda yang bernaung di dalamnya. Bentuk dari tanaman carica adalah pepaya versi mini, rasanya lebih manis dari pepaya dan buahnya lebih kuning dan cerah dari pepaya. Jika bibit carica ini di tanam di suhu 27 - 30 derajat celcius seperti di kota - kota besar, maka mereka akan tumbuh menjadi pepaya. Namun jika sebaliknya, bibit pepaya ditanam di Dieng, maka pertumbuhannya tidak akan menjadi Carica. Entah dewa apa yang bernaung didalam buah Carica tersebut. Tetapi yang jelas buahnya unik dan hanya di temukan di Dieng.

Nah, Selain Carica, ada juga tumbuhan berkhasiat --denger nama khasiat sepertinya pemikiran pembaca sudah menuju ke satu hal, ya apa lagi :) -- luar biasa. Namanya adalah PURWACENG. Aku juga tidak tahu asal mula kenapa di beri nama PURWACENG. Sempat aku riset langsung saat KKN dan aku googling di yahoo (kata temenku), tidak ada alasan yang begitu jelas mengapa di beri nama PURWACENG. Aku berbenak, mungkin karena khasiat yang luar biasa untuk stamina "malam hari' dan di bahasa jawa ada istilah (masih tabu untuk di sebutkan, hehehe) yang berakhiran CENG juga, maka tumbuhan itu diberinama PURWACENG. Begitulah sekiranya asal muasal mengapa ingin mengangkat konten tanaman unik kedalam redaksional majalah BARRENZ.


2. Highlight
Konten Highlight
Design Creator dari majalah ini, Bunga, saat itu masih duduk di bangku SMA dan khususnya sedang menunggu pengumuman kelulusan. Ide untuk memunculkan konten ini sepertinya bermula dari kegiatan MADING yang ada di sekolahnya. Melihat karya - karya yang menarik seperti yang disajikan di mading sekolahannya, Bunga ingin mencoba mengkonversi menjadi salah satu konten yang dapat di publikasikan secara massal yang mana bisa dibaca oleh seluruh masyarakat di Banjarnegara. Apa lagi saat itu sedang ada banyak kegiatan yang berhubungan dengan buku dan film indie yang sedang di Banjarnegara, maka sepertinya momen ini sangat tepat jika konten majalah mengangkat tentang film, buku, dan musik.

Halaman alam konten musik
Nah, gambar yang dibawah ini merupakan salah satu group band yang sangat melejit namanya di tahun 2010 hingga 2012. Prestasinya yang terdengar sampai ke kuping seorang Ahmad Dhani membuat musikalitasnya semakin dalam. Namanya Where Are You My Band. Sebelum berkumpul menjadi lima orang ini, mereka dulu terbagi menjadi 3 band yang berbeda. Dimas, Jalom, dan Ogy pernah memainkan alunan R n B dan Hip Hop yang sempat beberapa tahun di kontrak oleh Telkomsel. Sedang kan Candra dan Ryan merupakan musisi dari Ciamis. Saat itu mereka bersepakat untuk membuat cover lagu - lagu religi yang dilombakan oleh salah satu radio terkenal di Purwokerto. Dan setelah lagunya diputar, mereka berlima berniat untuk membawakan aliran musik yang sebelumnya tidak begitu familiar. From Hip hop to rock n roll. Itulah mereka. Prestasi yang sempat cetar membahana ini membuat mba Dila, Bunga, dan aku berniat menuliskan ringkasan materi untuk di publikasi. Bukan karena apa, tapi karena Dimas, Jalom, dan Ogy merupakan orang asli Banjarnegara dan selalu melahirkan karya - karya baru diluar sana.

Seperti itulah sekiranya pada rubrik Highlight. Mari lanjut ke konten selanjutnya.

3. Komunitas
Konten Komunitas
Add caption
  

Konten yang terakhir membahas tentang komunitas yang aktif di Banjarnegara. Tahun 2010 lalu, cukup banyak komunitas yang aktif dan dalam jangka waktu tertentu mengadakan kegiatan, bahkan tak segan untuk berkarya. Salah satu yang aktif hingga saat ini adalah komunitas motor cross. Hampir setiap seminggu sekali mereka melakukan "trabas" atau dalam bahasa Inggrisnya Adventure. Mereka mengelilingi pegunungan yang membentang luas di tataran tanah Banjarnegara dengan membuat alur jalan sendiri. Biasanya mereka mencari tempat ladang luas di atas pegunungan untuk melihat keadaan yang ada di bawah mereka. Bahasa halusnya adalah untuk mensyukuri keindahan alam. Komunitas ini cukup menggelitik untuk dibahas, mulai dari motivasi untuk mencari jalan baru pada alam liar dan mencari kepuasan hanya dari melihat kota dari sisi alam.

    -------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti itulah sekiranya efek dari kelas penulisan naskah iklan dan sempat ikut Balairung sebelum terseleksi dengan alam. Punya niatan untuk iseng - iseng bikin majalah gratis. Dan anehnya lagi, karena majalah ini gratis namun ingin dicetak banyak dan tak tahu sumber modal dari mana. Ah sungguh ini bukan sekedar idealis. Cuma sekedar efek dari rutinitas saat itu sehingga pernah terpikir untuk membuat semacam ini. Akan tetapi ini hanyalah rencana. Eksekusi baru sampai tahap desain dan penulisan saja. Belum sempat di publikasikan secara luas karena........ (if you know what i mean ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan di Respect