Sudah sangat lama saya tidak bermain di warung internet atau biasa disebut dengan warnet. kali ini saya mencoba untuk menulis di tempat berbeda. Biasanya teman - teman saya menulis dengan gaya bahasa yang berbeda, akan tetapi saya mencoba menulis pada tempat yang ber beda. malam hari ini tepatnya pukul 11. 30 PM saya beserta teman - teman kampus saya menghabiskan waktu mengobrol di CK. Sebelum keberangkatan sebenarnya saya sudah memiliki tema untuk menulis, akan tetapi saya mencoba melakukan proses yang dikatakan salah satu dosen kebangaan komunikasi, Prof. Nunung Prajarto bahwa lakukanlah menulis dimana saja. Ya, saya sedikit mengambil setting perasaan subyektif saya berasal dari wasting time atau menghabiskan waktu di CK beserta teman - teman dari komunikasi. Alasan saya untuk menghabiskan waktu adalah saya ingin benar - benar mencoba menjadi "penulis" yang memiliki emosi sebelum menulis. Mas Nunung, Sapaan akrab dosen saya itu pernah mengatakan bahwa apabila kita menulis tanpa perasaan layaknya kepada pasangan, maka saya akan menulis mentah layaknya memasak jamur tanpa air garam dan bumbu sayur yang dimasak terlebih dahulu.
Circle K merupakan salah satu tempat menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan teman - teman yang cukup nyaman. mengapa nyaman? tentu saja namanya orang mengobrol pasti membutuhkan ugo rampe atau hidangan sebagai penghalus obrolan. Obrolan yang kali ini dibahas adalah masalah KKN dan orbolan masalah tanggungan tugas yang belum selesai dikerjakan. Kami sengaja membuka obrolan tersebut di CK agar supaya bisa mencairkan suasana karena kita sudah terlalu jenuh dnegan ukuran ruang kelas atau ukuran perpustakan yang seni bangunannya terlalu mengkotak - kotakan pemandangan. CK memiliki satu poin tambahan ketika kita membuka obrolan, yaitu ruang tanpa batas seperti pemandangan ke langit dan minuman kedamaian seperti bir dan beberapa rokok sebagai asap penghangat pikirian. Sungguh sistem seperti ini sangat saya dambakan karena saya buka tipe orang yang bisa di kota - kotakan pemikirannya, saya merasa harus melakukan sesuatu yang berbeda untuk membuktikan sebuah ungkapan dari seseorang yang berkopentensi, dan kemungkinan besar memang menulis dimana saja jauh lebih membuka pkiran saya. Ya, kali ini saya beserta teman - teman mampu memberikan sebuah solusi tersendiri yang dekat dengan nilai aplikatif dan dekat dengan nilai - nilai "kefisipolan" karena orang sosial tidak menyukai sesuatu yang dibuat sistematis seperti KIK yang abru saja berlaku. ( kemungkinan curhat pribadi si ). Kami mencoba membuka sebuah obrolan dari :
1. aroma bir Carlsbaerg yang membuat saraf otak lebih tinggi dalam berimajinasi.
2. hangatnya aroma Sampoerna mild dengna kemasan yang baru membuat desain berfikir kami lebih baru dan lebih aplikatif.
3. Rasa kacang kulit yang lebih manis membuat perbincangan lebih manis dari terbuka lebar layaknya memasukan kacang ke mulut.
Proses seperti itulah yang kami cari disini. Saya masih berharap esok hari saya bisa menulis ditempat yang lain agar supaya setting emosi saya berbeda. Semoga menginspirasi. terimakasih.
Circle K merupakan salah satu tempat menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan teman - teman yang cukup nyaman. mengapa nyaman? tentu saja namanya orang mengobrol pasti membutuhkan ugo rampe atau hidangan sebagai penghalus obrolan. Obrolan yang kali ini dibahas adalah masalah KKN dan orbolan masalah tanggungan tugas yang belum selesai dikerjakan. Kami sengaja membuka obrolan tersebut di CK agar supaya bisa mencairkan suasana karena kita sudah terlalu jenuh dnegan ukuran ruang kelas atau ukuran perpustakan yang seni bangunannya terlalu mengkotak - kotakan pemandangan. CK memiliki satu poin tambahan ketika kita membuka obrolan, yaitu ruang tanpa batas seperti pemandangan ke langit dan minuman kedamaian seperti bir dan beberapa rokok sebagai asap penghangat pikirian. Sungguh sistem seperti ini sangat saya dambakan karena saya buka tipe orang yang bisa di kota - kotakan pemikirannya, saya merasa harus melakukan sesuatu yang berbeda untuk membuktikan sebuah ungkapan dari seseorang yang berkopentensi, dan kemungkinan besar memang menulis dimana saja jauh lebih membuka pkiran saya. Ya, kali ini saya beserta teman - teman mampu memberikan sebuah solusi tersendiri yang dekat dengan nilai aplikatif dan dekat dengan nilai - nilai "kefisipolan" karena orang sosial tidak menyukai sesuatu yang dibuat sistematis seperti KIK yang abru saja berlaku. ( kemungkinan curhat pribadi si ). Kami mencoba membuka sebuah obrolan dari :
1. aroma bir Carlsbaerg yang membuat saraf otak lebih tinggi dalam berimajinasi.
2. hangatnya aroma Sampoerna mild dengna kemasan yang baru membuat desain berfikir kami lebih baru dan lebih aplikatif.
3. Rasa kacang kulit yang lebih manis membuat perbincangan lebih manis dari terbuka lebar layaknya memasukan kacang ke mulut.
Proses seperti itulah yang kami cari disini. Saya masih berharap esok hari saya bisa menulis ditempat yang lain agar supaya setting emosi saya berbeda. Semoga menginspirasi. terimakasih.
aku moco twittermu kok
BalasHapusmoco twiter sing endi mas?
BalasHapus