Semuanya berasa itu melayang
perantara antara siang dan malam
memhapus lembaran yang suram
Seolah menembus batu
padahal hanya seekor Kutu
dianggapnya hewan
ternyata lawan
Seolah ingin mampus secepatnya
seolah ingin pergi secepatnya
jelas saja semua tertawa
bagaimana tidak, itu lelucon, lelucon dewa
sudah lah, sudahlah, dibuktikan saja
mari, marilah kita laksanakan
bukan sekedar laksana buah
hanya laksana permana yang mencoba membisu di hadapan Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan di Respect