Minggu, 01 Mei 2011

Hari Buruh atau hari suruh??

"tak sengaja lewat depan rumahmu...ku melihat ada pasukan biru...dihiasi indahnya poster - poster...alangkah gilanya rasa ini". Sebenarnya potongan lirik itu ngga begitu penting, tapi saya selalu menulis sebuah prosa atau sebuah lirik lagu untuk menggambarkan sesuatu yang akan saya ceritakan ke orang lain. Ya, tadi pagi tepatnya pukul 10.00 WIB di jalan Malioboro saya tak sengaja bertemu dengan ( enaknya bilang puluhan apa ratusan yaa?? ya pokoknya merka bilang "mewakili lah") demo buruh yang menyuarakan aspirasi mereka. Niat awal saya pergi ke Malioboro adalah untuk Mereparasi jam tangan yang dihadiahkan oleh Ayahanda saya ketika saya mewakili Banjarnegara ke Semarang sebagai penyemangat. Ehh,,tak disangka ketemu pasukan berwarna biru dengan berbagai poster dan kata - kata. Begitu banyaknya ucapan yang merka lontarkan seraya mata panah merenjang ara (wuedyaan ). Ya seprti itulah kira - kira kejadiannya. Sebenarnya yang menjadi pertanyaan dalam hati saya yang terdalam adalah mengapa mereka melakukan itu dengan totalitas. Apakah yang telah merka lakukan adalah totalitas, jika memang totalitas lalu totalitas untuk apa? untuk memelas kepada DJURAGAN mereka kah atau totalitas sebagai peringatan hari buruh saja? Hem.....hem..hem... tidak semua tindakan totalitas berdasarkan sebuah Keihklasan Nurani. Sebenarnya ada sindiran menarik dari dewa seni Indonesia, Sujiwo Tedjo. Beliau mengatakan dalam akun Twitter nya " jika nanti yang berdemo tidak sampai 10.000 orang maka Indonesia adalah negara Fans Justien Bieber." Wow..sungguh sangat menggelitik karena disatu sisi kita bisa melihat berapa para remaja yang "totalitas" dalam mengantri tiket Justin Bieber hingga rela bermalam di depan loket tiket. Sedangkan hari buruh seolah sebagai hari peringatan saja. Ada satu hal yang mungkin sangat memprihatankan, ketika Hari buruh tersebut di istilahkan seperti "pesuruh". Maka yang terasosiasikan dalam acara tersebut adalah pestanya para Pesuruh. Oh Tuhan, betapa dosanya orang - orang yang menganggap dirinya pesuruh, dan lebih parahnya ketika demo itu dibayar oleh beberapa pihak yang memiliki kepentingan. heem......semoga saja apa yang saya kira tidak benar, karena niat saya hanya mereparasi Jam tangan, bukan untuk meneliti apa yang terjadi di Moment tersebut.

Ini adalah beberapa video yang berhasil saya rekam , heheheh. menyenangkan ya bisa kayak gitu.





1 komentar:

Silahkan di Respect